Saat ini menabung tidak lagi cukup. Ambil contoh saja biaya pendidikan anak. Karena biaya pendidikan selalu naik akibat inflasi, Anda perlu menyisihkan sekitar Rp 3,5 hingga Rp 6 juta per bulan dalam bentuk tabungan. Solusinya adalah investasi dengan mengambil resiko jangka panjang, di atas 10 tahun. Berinvestasi memang beresiko, namun tidak lebih besar daripada investasi itu sendiri.
Investasi sangat bisa diukur dari tujuannya, resikonya, dan hasil investasinya. Karena itu, menetapkan tujuan saat berinvestasi sangat penting. Tetapkan dulu tujuannya, buat perencanaan keuangan yang matang, dan pilihlah investasi yang tepat, jika tidak ingin uang Anda tak bernilai di masa depan. Berikut ini 10 tips di dalam berinvestasi :
1.Mulailah sedini mungkin karena faktor waktu memegang peranan sangat penting. Semakin muda usia Anda berinvestasi, semakin baik hasil yang akan didapat.
2.Tentukan tujuan investasi secara spesifik. Misalnya saja ingin membeli property, percepatan pelunasan KPA, rencana pensiun, rencana pendidikan anak, dan lain sebagainya.
3.Tentukan jangka waktu dan target dana yang diperlukan
4.Alokasikan dana untuk investasi secara konsisten, idealnya 10-30 persen dari pendapatan bulanan.
5.Mulailah berinvestasi secara tidak langsung sebelum berinvestasi langsung. Cara yang paling ideal dengan membeli produk reksadana, kemudian berinvestasi langsung ke surat berharga, asuransi hingga memulai bisnis riil sendiri atau bergabung dengan mitra bisnis yang cocok dengan Anda.
6.Pelajari dengan seksama berbagai alternatif investasi beserta aspeknya, seperti tingkat resiko dan hasilnya secara historis. Jangan lupa dengan ekspektasi para ahli tentang perkembangan ekonomi dan bisnis ke depan dipadukan dengan ekspektasi Anda sendiri.
7.Jika melirik investasi aset finansial, pilihlah perusahaan investasi yang memiliki Badan Pengawas. Lembaga Perbankan yang sah yaitu memiliki ijin dari Bank Indonesia, sedangkan Lembaga Non Bank memiliki ijin dari Bapepam-LK.
8.Jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang. Buatlah portfolio investasi sendiri yang sesuai dengan risk profile Anda.
9.Jangan lupa, potensi keuntungan sejalan dengan potensi resiko. Jadi berhati-hatilah jika ada penawaran investasi yang memberi keuntungan tinggi tanpa resiko.
10.Lakukan pengawasan secara periodic setiap tahun untuk memantau kinerja investasi Anda. Jangan lupa mengkonsultasikan strategi investasi tahunan dengan penasehat keuangan Anda.
Baca juga :
Kontes Foto dan Artikel, Gabung Di Sini
The Fault In Our Stars - Kisah Cinta Remaja Penderita Kanker
Langkah Mudah Sinkronisasi Data ke Smartphone Baru
Daripada Uang Habis, 'Diasuransikan Saja!'
Sumber : ciputraentrepreneurship.com by lois ho/jawaban.com